Secara umum:
Jika si pemimpi mengalami dalam mimpi bahwa seseorang membuat lelucon atau komentar sarkastik, maka dia harus mengatakannya sehingga dia dapat terlibat dalam humor orang lain.
Secara psikologis:
Jika si pemimpi adalah dirinya sendiri, yang jenaka dan sarkastik, ia sering terkejut dengan kecenderungannya sendiri.
Secara rohani:
Jika si pemimpi mengingatkan pada konten spiritual, maka ia sering bersembunyi di balik lelucon atau ekspresi halus dalam mimpinya.
Secara tradisional:
Eropa
– Memimpikan lelucon atau pelawak:pemimpi tanpa masyarakat tidak akan mendapatkan apa-apa;
– Juga lelucon atau pelawak dalam mimpi:Anda harus mencari teman seusia.